Sebenarnya antara ilmu pelet dan ilmu pengasihan sama-sama masuk dalam kategori ilmu gaib dengan tujuan mempengaruhi alam bawah sadar seseorang sehingga tergugah rasa cinta kasih dan sayang. Hanya saja berbeda dalam cara penggunaan mantera dan bahasa mantera itu sendiri.
Ilmu pelet (versi saya) cendrung digunakan hanya untuk menggugah rasa suka atau cinta seseorang saja, sedangkan ilmu pengasihan biasa digunakan untuk umum alias orang banyak. Dalam hal mantera juga berbeda, ilmu pelet cendrung menyebut nama seseorang pada mantera sebagai tujuannya, sedangkan ilmu pengasihan tidak menyebut nama khusus pada baris manteranya.
Jadi menurut saya sah-sah saja berbeda pendapat dalam hal ini, sebagian berpendapat bahwa keduanya sama saja, sebagian yang lain memahami ini berbeda tapi tetap satu jua, bukan begitu sobat? Seperti Bhineka Tunggal Ika, iya apa iya?
Disini saya juga ingin sampaikan, bahwa sebuah mantera pelet atau mantera pengasihan tidak kaku-kaku amat, maksud saya baik itu mantera pelet atau mantera pengasihan bisa saja digunakan untuk tujuan yang sama. Mantera pengasihan untuk umum bisa saja digunakan khusus untuk seseorang tanpa mengubah isi manteranya, yang penting kita mengubah niat dan hakikatnya.
Begitu juga sebaliknya, mantera pelet bisa saja digunakan untuk umum, tapi tidak semua mantera pelet bisa digunakan untuk umum, karena menyangkut sebutan gaib sebuah kata pada isi mantera itu sendiri. Sebaliknya lagi mantera pengasihan selalu bisa digunakan khusus pada satu orang saja, atau lebih mantapnya lagi penggunaan yang bersayap. Niatnya bisa dobel, untuk tujuan pengasihan umum sekaligus untuk tujuan khusus.
Semoga bermanfaat, terima kasih telah membaca entri ini.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar