RUWATAN BUANG SIAL

Bookmark and Share
Secara turun temurun,nenek moyang orang jawa mengajarkan bahwa bentuk rasa syukur dan terimakasih meski  diikuti tindakan barsedekah kapada sesama makluk kehidupan.ajaran nenek moyang tersebut sampai saat ini tetap lekat dan di jalani.salah satu bentu nyata ajaran mewujudkan rasa syukur dan terima kasih tersebut adalah menghaturkan doa kepada tuhan yang maha esa dan kepada arwah leluhur dengan disertai selamatan.
                 munculnya sesaji atau sajen dengan umborampenya ini bagi orang yang tidak memahami terkadang di artikan negatif dan syirik.padahal muasal sesaji dan uborampen selamatan diadakan semata dimaksudkan sebagai bentuk sedekah kepada seluruh kerabat,keluarga,tetangga juga seluruh makluk tuhan.
         Proses sedekah manakala di lakukan doa syukur dan ucapan terimakasih usai dilakukan maka sajen dan uborampenya akan di bagikan dan dinikmati bersama atau dibagi-bagikan kepada yang berhak.tentu saja niat orang yang melakukan sedekah dalam konteks ini masih dalam rangka untuk menciptakan keselarasan sinergi dan harmoni.
             Oleh orang jawa,peristiwa penghanturan doa syukur dan terimakasih disertai dengan membari sedekah berupa sajen lengkap dengan uborampenya itu disebut dengan mumule leluhur.biasanya mumule leluhur ini oleh orang jawa di ikrakar kepada kanjeng nabi muhamad.sahabat nabi,ratu dan raja.para wali,tokoh-tokoh masyarakat,sedulur papat limo pancer dlsb.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar