MAKNA UBORAMPE SESAJI

Bookmark and Share
Jajan pasar adalah makna dari"sesrawungan"(hubungan kemanusiaan,silaturrahmi) lambang kemakmuran.hal ini diasosiasikan bahwa pasar adalah tempat bermacam-macam barang.seperti jajan pasar dan buah-buahan,makanan anak-anak,sekar setaman,rokok,,dan sebagainya.dlam jajan pasar juga sering ada uang dalam bentuk ratusan yang dalam bahasa jawa satus,yang merupakan simbol dari sat"asat" dan atus"resik" uang.
          Sebagai mana telah dikemukakan,bahwa salah satu umborampe ritual islam jawa adalah tumpeng.selain tumpeng yang sudah disebut,masih banyak jenis tumpeng lainya,seperti:tumpeng songgo langit,argo dumilah,megono,dan sebagainya.salah satu tumpeng yang sering digunakan adalah tumpeng robyong.bentuknya adalah seperti kerucut atau gunung.puncak tumpeng diberi lombok merah,dibawahnya ada bawang merah,disusul dengan berbagai hiasan daun-daunan dan sayur-sayuran kacang panjang.
      Dasar tumpeng berisi berbagai uborampe seperti ikan,daging,telur,toge,kacang panjang dan gudangan.tumpeng robyong sebagai gambaran kesuburan dan kesejahteraan.puncak tumpeng merupakan lambang puncak keinginan manusia,yakni untuk mencapai kemuliaan sejati.titik puncak juga merupakan wujud dari gambaran kekuasaan tuhan yang bersifat tinggi.
            Dari tradisi mistik jawa,dari puncak gununglah mengalir air kehidupan,air menghidupi berbagai kesuburan,tumbuhan yang dibentuk robyong adalah sebagai "semi" atau"semen"(tunas bakal hidup) atau hidup itu sendiri.
    Adapun tentang uborampe yang menjadi pelengkap tumpeng bemacam-macam.semua disiapkan sesuai keperluan maupun juga karena kondisi tempat atau daerah.bahwa umborampe tersebut mengambarkan perjalanan hidup manusia dari keberadaan didunia menjadi keberadaan setelah dunia sekarang ini.
    Tekadang,selamatan juga dilengkapi dengan jenang boro-boro.sebagai simbol dari"kakang mbarep adi ragil".hal ini terkaiat dengan ajaran mistik jawa bahwa setiap manusia memiliki empet sodara yang dikenal dengan sebutan"kakang kawah ada ari-ari".sedangkan dua sodara yang lain adalah "rah"(darah) dan pusar(tali pusar).keempat sodara tersebut dalam konteks jawa dihayati sebagai"sing ngemong awak"(yang menjaga dan memelihara manusia) atau dalam islam disebut"al-mala-ikat al-hafadzah"(malaikat tuhan sebagai penjaga)karenanya harus di hormati,tidak disia-siakan,dan selalu disapa dalam setiap ritual selamatan(wilujengan).

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar